PUISI Kahlil Gibran


7 ALASAN MENCELA DIRIMU
Oleh Kahlil Gibran

Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,
padahal seharusnya ia bisa kuat.

Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh.

Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah.

Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan cuba menghibur diri
dengan mengatakan bahawa semua orang juga melakukan kesalahan.

Kelima kali, ia menghindar kerana takut, lalu mengatakannya sebagai sabar.

Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal ia tahu, bahawa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai.

Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat.

BAYANG
Oleh Kahlil Gibran

Setiap langkah ku ada dia..
Mengikuti di belakang punggungnya. .
Gelap dan tak terlihat..
Kasat mata..

Terdiam kala banyak yang membicarakannya. .
Seakan tak seorang pun memandang kearah ku..
Sibuk mengagumi pesonanya..
Sibuk meminta senyumannya. .

Akulah sang tak terlihat..
Saat dia berada di dekat ku..

Akulah sang gelap..
Dibalik wajah cerah nya..

Akulah sang kasat mata..
Ada namun seakan tak ada..

Akulah sang bayang..
Sesuatu yang tak dianggap ada..

menunggu

Hari terhitung minggu
Minggu pun menjadi bulan..
Pagi ku mengingat mu
Malam ku mengenangmu

Tetap saja semua sama
Sejak kau pergi..
Ku masih saja menanti mu
Hingga kau kembali
Dan takkan tinggalkan ku lagi..
Entah kapan..

Menunggu mu masih..
Setia tetap ku janji..
Hingga ku dapat kau kembali..
Bersama jalani hari..

CINTA SETUBUH PADAS
Oleh Kahlil Gibran

Cinta setubuh padas!
Bergelang waktu menggoda
sesal anak rahim di kandung celaka.
Mengunci tabir di buih-buih selaksa doa.

Mungkin karunia itu berakhir patah, atau
sekedar mengusap lempeng cumbu
bertahta angin! Dan cinta kian
menitik air mata di seanyam arang,
mantra hati menyusut di susuk semangat.

“Kembalikanlah amarahku; oh, cermin sangga!”

Lembut suara angannya mengelus padas,
agar memeluk kerat penguak duri
percintaan bersanding ajal.
Keadilan Cinta
ketika hati melangkah
ketika hasrat menggema
ketika rasa bergetar
saat itu daya tak kuasa
menemukan kekasih hati

Dimanakah posisi cinta
dikala hati menginginkannya
apakah cinta hanya sebuah pelampiasan
dari hasrat diri
dimanakah rasa
dikala posisi cinta bergeser

Cinta,
adakah cinta untukku
apakah cinta bisa berbuat adil

Entahlah...
dayaku tak kuasa lagi untuk menemukan cinta

KISAHKU

Dengarkan kisahku...
Dengarkan tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku,
karena belas kasihan menyebabkan kelemahan,
padahal aku masih tegar dalam penderitaanku...
Jika kita mencintai, cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita,
Jika kita bergembira, kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam hidup itu sendiri.
Jika kita menderita, kesakitan kita tidak terletak pada luka kita,tapi dalam hati nurani alam.

Jangan kau anggap bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi

Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan kendahan jiwa
dan raga adalah sebuah kebenaran,
yang terbuka namun rahasia; ia hanya dapat dipahami melalui cinta,
hanya dapat disentuh dengan kebaikan;
dan ketika kita mencoba untuk menggambarkannya ia
menghilang bagai segumpal wap

CERMIN DIRI

Jika sifat kalkulatif mutualisme
membuat kau jauh dariku....
Berarti pemahaman Individualismu
masih teramat dangkal....
aku benar-benar kecewa soal itu....
Percuma mulutku berbui sampai robek
Kau takkan pernah paham maksudku....
Dan jika Kalturalis masih mengikat kuat
di dalam pikiranmu
Sampai mampus pun kau takkan bisa terima aku....!
Kau seperti kaum Ortodox yang selalu akan menempatkan Egomu
di atas altar penyembahan itu....
Slalu ingin disanjung
seperti anak kecil yang dicolok
permen kemulutnya....
Jika Egomu diperolok
Mukamu merah menyala bagai api....!
Dasar manusia Ortodox....!

CINTA YANG AGUNG


Adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih
peduli terhadapnya....
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia....
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
menunggunya dengan setia....
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum sembari berkata "Aku turut berbahagia untukmu"
Apabila cinta tidak berhasil....
Bebaskan dirimu....
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan
terbang ke alam bebas lagi....
Ingatlah....
bahwa kamu mungkin menemukan cinta
dan kehilangannya....
tapi....
ketika cinta itu mati....
kamu tidak perlu mati bersamanya....
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang....
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
<script src="http://panduan-template-blog-id-id.googlecode.com/files/halamanlabel.js"></script><script>
var numposts = 5;
var showpostthumbnails = false;
var displaymore = false;
var displayseparator = false;
var showcommentnum = false;
var showpostdate = false;
var showpostsummary = true;
var numchars = 150;
</script>
<script src="/feeds/posts/default/-/panduan%20blog?orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentpostswiththumbs"></script>
<a href="http://kumpulankumpulan-puisi.blogspot.com/search/label/Puisi" style="float: right; font: normal 12px Arial; padding: 5px 0;">Artikel berikutnya »</a>
                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar